Me Time Bukan Egois: Cara Menjaga Kewarasan Ibu dengan Waktu untuk Diri Sendiri

Me Time Bukan Egois: Cara Menjaga Kewarasan Ibu dengan Waktu untuk Diri Sendiri

Menjadi ibu itu melelahkan, meski sering disangkal. Bener nggak, Mams? Banyak yang bilang capeknya akan terbayar saat melihat anak tersenyum, tapi kenyataannya nggak selalu semudah itu. Karena itu, penting banget tahu cara menjaga kewarasan ibu.

Bukan buat gaya-gayaan, tapi demi bisa tetap waras menjalani hari. Rutinitas yang padat dan tuntutan yang nggak ada habisnya bisa bikin kepala panas dan hati lelah. Dan sayangnya, hal ini masih sering dianggap remeh.

Cara Menjaga Kewarasan Ibu dengan Me Time

Padahal sebagai mams, kita juga butuh ruang untuk bernapas. Butuh waktu untuk sekadar diam, mendengar suara hati sendiri, dan mengingat bahwa dirinya juga manusia. 

Tapi ketika mulai meluangkan waktu untuk diri sendiri, yang muncul malah rasa bersalah. Seolah me time adalah bentuk egois. Padahal bisa jadi itu satu-satunya cara agar kita tetap kuat berdiri.

So, begini cara menjaga kewarasan ibu dengan me time tanpa rasa bersalah. Mams bisa mulai lakukan di rumah hari ini.

1. Mulai dari Waktu Kecil Dulu

Banyak ibu merasa harus punya waktu berjam-jam dulu baru bisa disebut me time. Padahal, kenyataannya nggak semua ibu punya kemewahan itu. Maka penting untuk mulai dari waktu kecil yang bisa dicuri di sela kesibukan. 

Misalnya, lima belas menit setelah anak tidur siang bisa Mams pakai untuk duduk diam sambil minum teh panas. Atau pagi hari sebelum semua bangun, bisa baca buku satu bab saja. 

Hal kecil seperti ini terlihat sepele, tapi efeknya besar untuk mental. Saat kita terbiasa menyisihkan waktu walau sedikit, tubuh dan pikiran jadi lebih stabil. Nggak mudah meledak, nggak gampang sedih tiba-tiba. Rutinitas kecil ini lama-lama akan terasa sebagai kebutuhan, bukan sekadar keinginan.

Baca juga: 21 Hobi yang Cocok Dilakukan oleh Para Ibu Rumah Tangga

2. Bikin Jadwal Rutin untuk Diri Sendiri

Kalau waktu untuk diri sendiri hanya dicari saat sempat, hasilnya sering nggak pernah kejadian. Bener lagi gak tuh? Karena itu, lebih baik dijadwalkan dengan jelas, seperti halnya menjadwalkan waktu anak sekolah atau masak makan siang. 

Jadi, tentukan waktu yang paling mungkin, misalnya setiap malam setelah anak tidur atau Minggu sore tiap pekan. Dengan menjadikan me time sebagai bagian dari rutinitas, kita tidak perlu menunggu sampai benar-benar lelah dulu untuk istirahat, Mams. 

Kebiasaan ini membentuk batas sehat antara mengurus orang lain dan mengurus diri sendiri. Dan yang paling penting, rutinitas ini menumbuhkan kesadaran bahwa diri kita pun berharga. Nggak harus mahal atau ribet, yang penting ada jeda buat napas. Bahkan jadwal lima belas menit seminggu bisa jadi titik balik yang besar dalam menjaga kewarasan.

3. Komunikasikan Kebutuhan pada Pasangan atau Keluarga

Sering kali, orang terdekat nggak sadar bahwa kita butuh waktu untuk sendiri. Bukan karena mereka jahat, tapi karena memang enggak tahu. Maka, penting sekali buat jujur menyampaikan kebutuhan ini. Nggak usah pakai drama atau pembenaran panjang. 

Cukup bilang, “Aku butuh waktu sebentar buat tenangin diri.” Atau, “Boleh nggak aku istirahat satu jam aja hari ini?” 

Kalau dijelaskan dengan jujur dan tenang, pasangan atau anggota keluarga biasanya akan lebih terbuka untuk membantu. Komunikasi ini juga bisa melatih pembagian peran yang lebih adil di rumah. 

Jadi, kita enggak merasa harus mengorbankan semuanya sendiri, Mams. Waktu untuk diri sendiri bukan cuma tanggung jawab pribadi, tapi juga bagian dari keseimbangan dalam keluarga.

4. Gunakan Waktu Luang dengan Efektif

Begitu ada waktu kosong, naluri pertama ibu sering kali adalah, “Apa yang belum aku kerjakan?” Padahal, Mams, tahu nggak sih, justru waktu kosong itu bisa digunakan untuk berhenti sejenak dan merawat diri lho. 

Misalnya saat anak sedang main sendiri atau tidur, kita bisa rebahan, nonton drakor sebentar, atau duduk sambil mendengarkan musik. 

Tapi, kadang, kita jadi merasa bersalah kalau enggak mengisi waktu dengan sesuatu yang produktif. Tapi, istirahat juga produktif lho, Mams, apalagi kalau itu membuat tubuh dan pikiran lebih tenang. 

Jadi, jangan tunggu waktu yang sempurna, karena biasanya nggak akan datang. Gunakan waktu yang ada dengan sadar dan bijak. Nanti, setelah tenaga kembali terkumpul, kita bisa kembali ke rutinitas dengan lebih segar dan lebih ikhlas. Nggak terasa terpaksa atau berat.

5. Jangan Merasa Bersalah

Rasa bersalah sering datang diam-diam, terutama saat kita memilih berhenti sejenak dari kesibukan rumah tangga. Seolah-olah waktu untuk diri sendiri adalah bentuk kelalaian. Padahal, justru dengan punya waktu untuk recharge, kita jadi lebih tenang dan stabil. 

Anak juga lebih bahagia saat melihat kita tersenyum, Mams, bukan lelah dan gampang marah. Me time bukanlah bentuk egoisme. Itu bentuk cinta pada diri sendiri, dan pada keluarga. 

Ibu yang utuh secara emosi akan jauh lebih mampu hadir dengan penuh untuk orang-orang terdekat. Jadi, kalau rasa bersalah mulai muncul, ingat bahwa istirahat bukanlah kemewahan, tapi kebutuhan dasar. Perasaan tenang dalam diri akan menular ke seisi rumah.

6. Cari Aktivitas yang Bikin Tenang dan Bahagia

Me time nggak harus berupa jalan-jalan ke luar kota atau belanja di mal kok, Mams. Justru yang paling penting adalah aktivitas yang benar-benar bikin hati nyaman. Bisa menonton film kesukaan, menulis di jurnal, mendengarkan podcast, atau menyiram tanaman. Hal-hal sederhana ini sering kali jadi terapi alami yang ampuh. 

Ibu bisa merasa lebih terkoneksi dengan diri sendiri, lebih jujur dengan isi pikiran. Nggak perlu memikirkan hasil atau pencapaian dari aktivitas itu. Fokusnya adalah pada rasa tenang dan senang yang muncul. 

Ketika ibu tahu apa yang bisa bikin dirinya bahagia, akan lebih mudah untuk menjaga kewarasan di tengah rutinitas yang padat.

7. Ketahui Batasan Diri

Ibu sering merasa harus bisa segalanya, padahal tubuh dan pikiran juga punya batas. Kalau sudah mulai sering lupa hal kecil, cepat tersinggung, atau mudah menangis, itu bisa jadi sinyal bahwa batas sudah dilewati. Penting untuk belajar mengenali dan menghormati batas itu. Jangan menunggu sampai benar-benar jatuh dulu baru istirahat. 

Berani bilang “tidak” pada hal-hal yang menguras energi adalah bentuk keberanian, Mams. Itu bukan tanda kelemahan, tapi cara menjaga agar tetap utuh. Dengan menjaga diri sendiri, ibu bisa hadir dengan lebih penuh untuk orang lain. Karena ibu yang sehat secara mental adalah fondasi keluarga yang sehat juga.

Baca juga: 7 Hal Wajib yang Harus Dilakukan Mama Rempong Demi Kepraktisan Hidup

Pada akhirnya, cara menjaga kewarasan ibu nggak melulu soal liburan atau pergi jauh dari rumah. Kadang cukup dengan merasa punya kendali atas hidup sendiri lagi, walau sedikit. 

Salah satunya bisa dimulai dengan mencoba hal baru yang memberi rasa aman dan tenang, seperti investasi kecil-kecilan. Misalnya lewat Goro, platform investasi properti yang kasih kesempatan punya passive income dari sewa properti di Bali. Rasanya seperti punya vila sendiri, tapi bisa dimulai dari Rp10.000 aja. Bisa jadi langkah kecil yang bikin hati ibu lebih lega. Kalau penasaran, bisa klik di sini.


Me Time Bukan Egois: Cara Menjaga Kewarasan Ibu dengan Waktu untuk Diri Sendiri Me Time Bukan Egois: Cara Menjaga Kewarasan Ibu dengan Waktu untuk Diri Sendiri Reviewed by Carolina Ratri on Juni 28, 2025 Rating: 5

Tidak ada komentar