Cara Kerja Remote Sambil Urus Anak: Bagaimana Membagi Waktu dengan Efektif
Banyak orang mengira cara kerja remote sambil urus anak itu mudah karena bisa dilakukan dari rumah. Padahal, kenyataannya sering jauh lebih rumit dari bayangan.
Di satu sisi, kita ingin tetap profesional dan menyelesaikan tugas tepat waktu. Di sisi lain, ada anak yang butuh perhatian penuh hampir sepanjang hari. Dua peran yang sama-sama penting ini kadang bikin kita bingung harus mulai dari mana.
Kalau Mams sedang berada di posisi ini, tenang saja. Mams nggak sendirian, kok. Banyak orang tua yang juga sedang berjuang menyeimbangkan pekerjaan dan urusan rumah tangga. Tantangannya memang besar, tapi bukan berarti mustahil untuk dijalani. Dengan pola pikir yang tepat dan sedikit strategi, semuanya bisa terasa lebih ringan.
Cara Kerja Remote sambil Urus Anak
Nah, setelah tahu tantangannya, sekarang saatnya kita bahas beberapa cara kerja remote sambil urus anak yang bisa bikin hari Mams lebih tertata.
Cara-cara ini bukan aturan baku yang harus diikuti mentah-mentah, tapi lebih seperti panduan yang bisa disesuaikan dengan kondisi di rumah. Setiap keluarga punya ritme sendiri, jadi nggak perlu buru-buru membandingkan diri dengan orang lain. Yang penting, pelan-pelan coba atur supaya pekerjaan tetap jalan dan anak tetap merasa diperhatikan.
1. Buat Jadwal Harian yang Fleksibel
Jangan terlalu idealis bikin jadwal yang mulus seperti jam kantor. Percuma, karena anak sering kali punya rencana sendiri yang nggak bisa kita prediksi, Mams. Lebih baik perhatikan dulu pola anak. Misalnya, jam berapa biasanya mereka tidur siang, kapan paling rewel, kapan sibuk main sendiri.
Dari situ, Mams bisa tentukan kapan waktu terbaik buat kerja yang butuh fokus tinggi. Bisa pagi banget saat anak masih tidur, atau malam setelah mereka terlelap.
Untuk tugas-tugas ringan seperti cek email atau bikin to-do list, bisa diselipkan saat mereka main. Intinya, jadwal harus realistis, jangan terlalu kaku. Kalau tiba-tiba harus berhenti kerja karena anak butuh, nggak apa-apa, tinggal atur lagi.
Baca juga: Mau Balik Kerja Kantoran Setelah Lama Jadi Ibu Rumah Tangga? Ini Tip-Tipnya Supaya Lancar!
2. Komunikasikan ke Tim
Jangan sungkan ngomong pada atasan, rekan kerja, atau klien tentang kondisi di rumah. Jelaskan kalau Mams kerja sambil mengurus anak, jadi kadang butuh fleksibilitas. Biasanya mereka akan mengerti, asalkan kita tetap tanggung jawab dengan pekerjaan.
Kalau bisa, infokan jam-jam Mams paling bisa dihubungi atau bisa fokus kerja. Jadi mereka juga nggak bingung kalau chat atau email nggak langsung dibalas. Kalau meeting, coba minta dijadwalkan di waktu yang paling memungkinkan, misalnya setelah anak tidur siang.
Kalau memang perlu, diskusikan opsi kerja asinkron, supaya Mams bisa selesaikan tugas di waktu sendiri. Komunikasi yang jujur bisa bikin semuanya lebih lancar dan minim salah paham.
3. Siapkan “Busy Box” untuk Anak
Kalau anak sudah cukup besar untuk main sendiri, trik ini sangat membantu. Siapkan kotak atau tas berisi mainan favorit, buku gambar, krayon, puzzle, atau apa pun yang bikin mereka sibuk. Pilih aktivitas yang aman, nggak butuh terlalu banyak pengawasan, tapi cukup seru buat mereka.
Pastikan isi kotak selalu dirotasi biar anak nggak cepat bosan. Mams bisa kasih kotak ini saat butuh waktu fokus sekitar 30–60 menit. Kadang anak akan tetap nyamperin, tapi setidaknya mereka punya sesuatu yang menarik buat dikerjakan dulu.
Jangan lupa puji mereka setelahnya karena sudah main sendiri dengan baik. Lama-lama anak belajar kalau ada waktunya main sama orang tua dan ada waktunya sendiri.
4. Manfaatkan Teknologi
Kerja sambil urus anak itu bikin kita gampang lupa hal kecil. Makanya, penting banget pakai teknologi buat bantu atur semuanya.
Pakai aplikasi manajemen tugas seperti Trello, Notion, atau sekadar catatan di ponsel untuk menyusun prioritas kerja. Pasang timer biar ingat kapan harus istirahat atau ganti aktivitas. Matikan notifikasi yang nggak penting supaya nggak gampang terdistraksi. Kalau perlu, gunakan aplikasi kalender untuk mengingatkan jadwal meeting atau deadline. Jangan ragu pakai fitur mute atau away saat benar-benar butuh konsentrasi.
Semua itu bikin kerja lebih teratur, jadi kepala nggak terasa penuh dan panik sendiri.
5. Jangan Lupa Istirahat
Kalau kerja remote sambil urus anak, badan cepat capek dan kepala mudah panas. Jangan memaksakan diri kerja terus-terusan sampai lupa makan atau minum. Luangkan waktu sebentar buat tarik napas, minum teh, atau sekadar duduk tanpa mikir apa-apa. Istirahat 10–15 menit bisa bikin energi balik lagi.
Kalau perlu, pas anak tidur, Mams juga ikut tidur sebentar buat ngecas tenaga. Jangan merasa bersalah kalau butuh rehat. Karena kalau Mams sampai sakit atau kelelahan, semuanya jadi lebih berantakan. Jaga diri sendiri dulu supaya tetap bisa menjaga anak dan membereskan kerjaan dengan baik.
Baca juga: 7 Cara Ibu Bekerja untuk Menyeimbangkan Pekerjaan dan Keluarga
Menjalani cara kerja remote sambil urus anak memang penuh tantangan, tapi bukan berarti mustahil untuk dijalani. Dengan sedikit perencanaan, komunikasi yang baik, dan banyak sabar, Mams tetap bisa produktif tanpa harus mengorbankan waktu bersama anak. Ingat, hasilnya nggak harus sempurna, yang penting seimbang dan bikin Mams tetap waras.
Kalau Mams juga ingin belajar membagi waktu lebih baik sambil membangun blog yang bisa jadi sumber penghasilan dari rumah, ada sesi mentoring blog yang bisa diikuti lo. Cocok banget buat yang sedang menjalani cara kerja remote sambil urus anak dan ingin punya tambahan penghasilan tanpa meninggalkan rumah. Kalau tertarik, bisa klik di sini.

Tidak ada komentar